Untuk mempersiapkan diri dalam melaksanakan tugas sebagai lektor, diperlukan latihan dan pratik membacakan Sabda Tuhan sebelum melaksanakan pembacaan di Mimbar Sabda. Praktik membacakan menurut persiapan teks yang akan dibaca dan menetapkan pendengar. Biasanya, teks Perayaan Ekaristi/Ibadat sudah dicetak oleh gereja. Hal tersebut mengasumsi bahwa naskah sudah dapat diperoleh sebelumnya. Cara tersebut sekaligus untuk mengoreksi kemungkinan ada salah tulis atau salah kutip agar dapat diupayakan mencari rumusan yang sebenarnya.
Praktik membacakan Sabda Tuhan dapat dilakukan di rumah dengan memanfaatkan anggota keluarga sebagai umat (jika ada anggota keluarga) atau teman di sekitarnya. Setelah praktik membacakan Sabda Tuhan, anggota keluarga atau teman yang berlaku sebagai umat, diminta mengomentari dan member saran yang perluh dibenahi. Akan tetapi, sering terjadi tugas lektor ditunjuk secara serta merta. Dalam kondisi darurat sperti itu, persiapan maksimal yang dapat dilakukan adalah membaca naskahnya terlebih dahulu. Membaca kalimat-kalimat yang pernah dibaca sebelumnya akan lebih lancar dibanding yang belum pernah dibaca.
Persiapkan Batiniah Diri
Tugas lektor adalah membacakan Sabda Tuhan. Oleh karena itu, suasana religius perlu diciptakan sejak awal. Di beberapa gereja, ada kebiasaan prodiakon, lektor, dan putra altar sebelum bertugas melakukan ritual doa bersama. Hal tersebut sebagai salah satu cara menyiapkan diri memasuki suasana religius. Doa tersebut umumnya dirumuskan secara spontan, yang isinya memohon karunia Roh Kudus agar berkenan memberkati dan menyertai dalam tugas pelayanan agar pelayanan tersebut semakin mendewasakan (yang dilayani dan yang melayani).
Bersiap dalam Pelaksanaan Tugas
Pada tahap pelaksanaan, seorang lektor tentu sudah mengenali tempat dan posisi tubuh (berdiri, berlutut, duduk) ketika membaca. Hal tersebut disesuaikan dengan ruang, jumlah umat, dan fasilitas yang tersedia. Oleh karena itu, seorang lector harus menargetkan bahwa ia akan membacakan dengan baik, bacaan yang akan ia bacakan itu dapat diteima dan dipahami oleh seluruh umat yang hadir saat Perayaan Ekaristi.
0 komentar:
Posting Komentar